Minggu, 26 Mei 2013

Pantai Gandoriah, Kota Pariaman, Sumatra Barat

Alhamdulillah Mr Oji Sudah Pernah Pesiar ke Pantai berikut bersama Tim PMI DI Yogyakarta dalam Rangka Peduli Gempa Sumbar 08 sd 16 Oktober 2009.



Pantai Gandoriah adalah sebuah objek wisata pantai yang terletak sekitar 100 meter dari pusat kota Pariaman, provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Di hari libur pantai ini dilewati oleh kereta api wisata yang datang setiap hari dari stasiun Simpang Haru Padang menuju stasiun Pariaman. Di pantai Gandoriah ini setiap tahun dilaksanakan upacara pembuangan Tabuik di waktu matahari terbenam pada tanggal 10 Muharram.

Taman Wisata Selecta, Batu, Malang, Jawa Timur

Alhamdulillah Mr.Oji dan Mrs.Onetea sudah pernah Bulan Madu ke tempat yang sejuk n nyaman ini Pada April 2011:
Selecta, adalah tempat peristirahat yang di bangun sejak jaman Belanda, dan terkenal dengan Selecti. Selecta terletak di desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, 13 Km dari kota Batu.

Dengan luar 20 hektar dan terletak 1100 M dari permukaan laut, Selecta telah ada sejak tahun 1928 dan dibangun oleh seorang Belanda bernama Reyter Dewild. Obyek wisata ini sangat sejuk dan nyaman di kunjungi, dengan kisaran suhu minim 17 derajat celcius setiap harinya.
batu

Terdapat beberapa hal yang bisa dinikmati saat mengunjungi Selecta, seperti kolam renang, taman bunga, pasar sayur dan buah, taman bermain, dan kenyamanan saat pengunjung bisa ber piknik menikmati hamparan lahan penuh bunga. Selain itu terdapat fasilitas pendukung seperti restaurant, hotel dan vila untuk sarana akomodasi pengunjung yang ingin menetap beberapa saat.

Pantai Wisma Patra, Balikpapan, Kalimantan Timur

Alhamdulillah Mr Oji bersama Mrs.Onetea Sudah Pernah Menginap di Wisma Patra Pertamina sebrang Lapangan Merdeka, Balikpapann Kalimantan Timur saat Bulan Madu Pada 14-15 Maret 2011.

Pantai Teleng Ria, Pacitan, Jawa Timur

Alhamdulillah Mr Oji sudah pernah pesiar ke tempat ini. Melancong bersama MR Yud pada tahun 2002 :


Berjarak sekitar 5 menit dari pusat kota Pacitan, atau sekitar 3,5Km, Pantai Teleng Ria merupakan obyek wisata yang paling banyak di kunjungi saat berada di Pacitan.

Pantai ini berhadapan langsung dengan Pantai Selatan, dengan hamparan pasir putih sepanjang 3Km. Ombak di pantai inipun cocok bagi mereka yang ingin berenang atau hanya untuk bermain-main di kala liburan keluarga. Pemandangan yang melatarbelakangi pantai inipun tak kalah indah, karena disekitarnya dikelilingi oleh rangkaian gunung Limo.

Selain sebagai obyek wisata, Pantai Teleng Ria ini juga dijadikankan untuk Tempat Pelelangan Ikan (TPI) sehingga pengunjung dapat membeli ikan segar yang baru di tangkap oleh para nelayan. 

Pulau Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah

alhamdulillah Mr.Oji Sudah Pernah Menapakkan Kaki di Pulau yang Indah ini bersama Tim Ahusna Adventure pada 18-19 Mei 2013, Sensasi renang denga Ikan Terganas menjadi Momery yang tak terlupakan....!!! :

Karimunjawa adalah kepulauan di Laut Jawa yang termasuk dalam Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Dengan luas daratan ±1.500 hektare dan perairan ±110.000 hektare, Karimunjawa kini dikembangkan menjadi pesona wisata Taman Laut yang mulai banyak digemari wisatawan lokal maupun mancanegara.

Berdasarkan legenda yang beredar di kepulauan, Pulau Karimunjawa ditemukan oleh Sunan Muria. Legenda itu berkisah tentang Sunan Muria yang prihatin atas kenakalan putranya, Amir Hasan. Dengan maksud mendidik, Sunan Muria kemudian memerintahkan putranya untuk pergi ke sebuah pulau yang nampak "kremun-kremun" (kabur) dari puncak Gunung Muria agar si anak dapat memperdalam dan mengembangkan ilmu agamanya. Karena tampak "kremun-kremun" maka dinamakanlah pulau tersebut Pulau Karimun.

Sejak tanggal 15 Maret 2001, Karimunjawa ditetapkan oleh pemerintah Jepara sebagai Taman Nasional. Karimunjawa adalah rumah bagi terumbu karang, hutan bakau, hutan pantai, serta hampir 400 spesies fauna laut, di antaranya 242 jenis ikan hias. Beberapa fauna langka yang berhabitat disini adalah Elang Laut Dada Putih, penyu sisik, dan penyu hijau.

Tumbuhan yang menjadi ciri khas Taman Nasional Karimunjawa yaitu dewadaru (Crystocalyx macrophyla) yang terdapat pada hutan hujan dataran rendah.

Ombak di Karimunjawa tergolong rendah dan jinak, dibatasi oleh pantai yang kebanyakan adalah pantai pasir putih halus.

Karimunjawa terletak di Laut Jawa, utara Jepara, Jawa Tengah. Kepulauan ini terdiri dari 27 pulau:

    Yang berpenghuni:
        Karimunjawa
        Kemujan
        Nyamuk
        Parang
        Genting
    Yang tidak berpenghuni:
        Menjangan Besar
        Menjangan Kecil
        Cemara Besar
        Cemara Kecil
        Geleyang (30 ha)
        Burung
        Bengkoang (92 ha)
        Kembar (11,2 ha)
        Katang (2,8 ha)
        Krakal Besar (2,8 ha)
        Krakal Kecil (2,8 ha)
        Sintok
        Mrican
        Tengah
        Pinggir
        Cilik (2 ha)[1]
        Gundul
        Seruni
        Tambangan
        Cendekian
        Kumbang (8,8 ha)
        Mencawakan (atau Menyawakan).

Karimunjawa berpenduduk lebih dari 8.000 jiwa di lima pulau yang berpenghuni. Tiga suku utama yang menghuni Karimunjawa adalah suku Jawa yang bertani dan memproduksi alat kebutuhan rumah tangga, suku Bugis yang adalah pelaut andal sehingga berprofesi sebagai nelayan, dan suku Madura yang juga berprofesi sebagai nelayan tetapi memiliki kelebihan membuat ikan kering.

Pendidikan di Karimunjawa sudah menjangkau sampai tingkat SMU. Selain memiliki sekitar 10 SD (lima di Karimun, tiga di Kemujan dan masing-masing satu di Parang dan Genting), Karimunjawa juga memiliki satu SMP, Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan SMK Negeri jurusan Budidaya Rumput Laut serta Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan yang merupakan sekolah gratis, serta satu Madrasah Aliyah di Kemujan.

    Legon Lele, di Karimunjawa
    Kolam Hiu, di Pulau Menjangan Besar
    Tracking Hutan Mangrove, di Desa Kemojan
    Pantai Batu Karang Pengantin, di dukuh Karang lawang, desa Kemojan, Pulau Kemojan
    Pantai Ujung Gelam,
    Pantai Barakuda
    Pantai Nirwana
    dll.

Transportasi paling umum digunakan untuk ke Karimunjawa adalah kapal dari Semarang dan Jepara. Dari Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, kapal Kartini I (kapal cepat) berangkat setiap Sabtu pukul 9 pagi ke Karimunjawa dan kembali dari Karimunjawa setiap Minggu siang, lama penyebrangan 2-3 jam.

Dari Pelabuhan Pantai Kartini,Jepara terdapat Kapal Muria yang berangkat setiap dua hari sekali,lama penyebrangan kapal ekonomi ini +/- 6 jam pelayaran. perlu diperhatikan untuk jadwal kapal dari pelabuhan Jepara biasanya berangkat hari selasa,kamis,sabtu jam 9 pagi dan dari karimunjawa menuju jepara rabu,jumat,minggu jam 8 pagi. jadwal ini bisa berubah sesuai dengan cuaca atau ombak di laut jawa. seandainya terjadi gelombang tinggi maka pihak perhubungan di pelabuhan tidak akan memberikan izin pelayaran, dan jadwal keberangkatan kapal akan berubah mengikuti perubahan cuaca. Pelabuhan jepara juga bisa membawa Mobil dan motor untuk diseberangkan ke Karimunjawa.

Jalur udara dapat ditempuh dari Bandara Ahmad Yani, Semarang menuju Bandar Udara Dewa Daru di Pulau Kemujan dengan pesawat sewa jenis CASA 212 yang disediakan oleh PT. Wisata Laut Nusa Permai (Kura-Kura Resort). Waktu tempuh kurang lebih 30 menit.

Pulau Bunaken, Manado, Sulawasi Utara

Alhamdulillah Mr.Oji sudah Pernah ke Bunaken. Pada 08 Mei 2009, bersama Tim Ekspedisi Kelautan Pramuka Indonesia dalam Rangka Menyemarakan Kegiatan Word Ocean Conference:


Bunaken adalah sebuah pulau seluas 8,08 km² di Teluk Manado, yang terletak di utara pulau Sulawesi, Indonesia. Pulau ini merupakan bagian dari kota Manado, ibu kota provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Pulau Bunaken dapat di tempuh dengan kapal cepat (speed boat) atau kapal sewaan dengan perjalanan sekitar 30 menit dari pelabuhan kota Manado. Di sekitar pulau Bunaken terdapat taman laut Bunaken yang merupakan bagian dari Taman Nasional Bunaken. Taman laut ini memiliki biodiversitas kelautan salah satu yang tertinggi di dunia. Selam scuba menarik banyak pengunjung ke pulau ini. Secara keseluruhan taman laut Bunaken meliputi area seluas 75.265 hektare dengan lima pulau yang berada di dalamnya, yakni Pulau Manado Tua, Pulau Bunaken, Pulau Siladen, Pulau Mantehage berikut beberapa anak pulaunya, dan Pulau Naen. Meskipun meliputi area 75.265 hektare, lokasi penyelaman (diving) hanya terbatas di masing-masing pantai yang mengelilingi kelima pulau itu.

Taman laut Bunaken memiliki 20 titik penyelaman (dive spot) dengan kedalaman bervariasi hingga 1.344 meter. Dari 20 titik selam itu, 12 titik selam di antaranya berada di sekitar Pulau Bunaken. Dua belas titik penyelaman inilah yang paling kerap dikunjungi penyelam dan pecinta keindahan pemandangan bawah laut.

Sebagian besar dari 12 titik penyelaman di Pulau Bunaken berjajar dari bagian tenggara hingga bagian barat laut pulau tersebut. Di wilayah inilah terdapat underwater great walls, yang disebut juga hanging walls, atau dinding-dinding karang raksasa yang berdiri vertikal dan melengkung ke atas. Dinding karang ini juga menjadi sumber makanan bagi ikan-ikan di perairan sekitar Pulau Bunaken.

Sayang sekali akibat nama besarnya, banyak orang Indonesia yang bahkan tidak pernah menginjakkan kakinya di Tanah Lumimuut, merasa telah mengenal dan tahu tentang Bunaken, bicara tentang Taman Nasional Bunaken, berarti berbicara tentang International Heritage and a miracle of Bunaken. Banyak peneliti dari luar negeri sangat menyayangkan kesalahan informasi dari Indonesia. Bunaken lebih daripada sekedar tahu dalam buku, Bunaken adalah pengalaman menyelam.